Monday 30 September 2013

Love Applause Half Side

Pas SMA dulu gue pernah naksir sama cewek yg kebetulan itu cewek satu kelas sama gue. Namanya Rani Sasmito Hartodjojo. Rani adalah cewek yang menurut gue beda dari yang lain, dia memiliki wajah yang cantik, kulit yang putih dan rambut yang tertutup oleh balutan kain yang membuat dirinya menjadi lebih sempurna. Setiap melihat dirinya gue selalu merasakan kedamaian didalam hati, melihat wajahnya saja terasa damai apalagi bila gue bisa mendapatkan hatinya. Seperti layaknya pengagum, gue mulai mencari nomor handphonenya dengan bertanya kepada Uci, teman dekat gue. Disaat kita mencintai, kita akan mencari tahu tentang kesukaan orang tersebut, sama seperti gue yang mencari tahu apa yang disukai oleh Rani. Mulai dari makanan, hobi, tanggal lahir, sampai warna kesukaan. Malam ini gue akan mulai menghubunginya, yah minimal nge-sms. Dengan memberanikan diri, tangan gue yang gemetar mulai mengetik kata pembuka, "hai" (singkat yah ? tapi ngetik kata itu butuh perjuangan, SUMPAH DAH). 1 menit.....10 menit..... 15 menit.... 20 menit berlalu, dan belum ada balasan apapun dari Rani . Gue mulai frustasi, apa yang salah dengan kata "hai" yang gue kirim ?, apa mungkin ternyata Rani adalah anak gaul yang biasa disapa "Hai ! what's up men !!", hmm oke itu gak mungkin. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya pesan singkat yang benar-benar singkat itu dibalas juga oleh Rani, "ini siapa?". Oke i'm fool , gue lupa meletakkan nama gue di pesan singkat tersebut. "Gue Romi" , bales gue. "oh Romi" balasnya singkat. dan akhirnya malam itu gue gagal untuk bisa kenal lebih dekat dengannya. Setiap orang pasti kesal jika sms yang kita kirim cuman dibales singkat.
" Ia gue Romi, Romi temen sekelas lo yang pake kacamata, yang duduk di depan,.. bla bla bla"
"oh" (ngetik panjang-panjang cuman dibales dengan 2 huruf, sanggup)
"kamu lagi apa ?"
"bernafas" (yaelah, nenek nge-drift juga tau kalau lagi bernafas)
Setiap nge-sms, pasti balesan nya seperti itu. Sumpah ini cewek cuek banget ! . dan akhirnya gue nyerah buat ngedeketin Rani. Gue tetap punya feel kepadanya dan rasa itu tetap bertahan walaupun dia nganggap gue sama seperti teman-teman yang lainnya. Terkadang rasa cinta itu akan tetap bertahan walaupun orang yang kita cintai tak pernah menggubris apa yang kita rasakan.

Menjelang lulus-lulusan, ntah kenapa sifat Rani berubah kepada gue. Dia mulai terbuka dengan gue, mulai care dengan gue, dan dia udah gak cuek lagi kepada gue. Rasa yang dahulu pernah gue kubur dalam-dalam untuknya mulai memperlihatkan tunas-tunas cinta yg muncul kembali. Setiap hari, setiap malam, setiap jam, tiada jedah buat gue untuk menghubunginya.Hari demi hari berlalu dan hubungan kami semakin dekat, hingga pada suatu hari, Rani mengirim pesan singkat kepada gue ;
"Ada yang mau gue omongin"
Gue heran kenapa tiba-tiba Rani berbicara serius seperti ini, "Mau ngomong soal apa?" balas gue
"Tapi sebelumnya lo harus janji untuk tidak ngomong kepada orang lain"
"Oke, you can trust me. Apa yang mau lo omongin ?", bales gue dengan rasa deg-degan
"Hmmm, sebenarnya........"
"Sebenarnya apaan Ran ? " (Kampret, perasaan gue mulai campur aduk saat itu, jari-jari gue sampek gemeteran bales pesan singkat darinya, Sumpah!!)
"Sebenarnya gue udah pacaran sama Aldi, belum lama sih. menurut lo gimana ?"
JEDERRR!!! gue salah perkiraan. Hati gue seakan-akan runtuh. Hati gue yang awalnya berbunga-bunga tiba-tiba layu diterpa badai.Gue bagaikan terjun bebas dari atas pesawat dan jatuh tanpa mengenakan parasut. REMUK

"Ohh, hmm menurut gue sih cocok" (Dalam hati pengen bilang, 'LO GAK COCOK DENGAN DIA ! KENAPA GAK DENGAN AKU !! DENGAN AKU !!' oke sedikit lebay, tapi emang itu yg gue rasakan)
"Cocok yah ? terimakasih yah Rom" 
"Ia sama-sama, semoga bahagia yah", bales gue sambil dengerin lagu 'Bukan dia tapi akuuuuuuu'
Mulai saat itu gue kembali mengubur rasa cinta yang dulu pernah ada. Dan mulai saat itu hubungan gue dengan Rani berjalan layaknya teman, teman menurutnya tapi bukan untuk gue. Ketika kita tidak bisa mendapatkan orang yang kita cintai, kita hanya bisa mendoakannya. Mendoakan semoga dia putus dan berbalik arah mencintai kita. Karna hal yang paling munafik yang dikatakan manusia adalah "aku bahagia jika dia bahagia dengan yang lain", kita gak kan pernah bahagia melihat orang yang kita sayang bahagia dengan orang lain, TAKKAN PERNAH dan perasaan yang paling sakit adalah perasaan cinta yang belum sempat terungkapkan. Hanya bisa memendam dan menikmati rasa sakit itu sendiri.

"Cinta tidak perlu memiliki", Apa gunanya kita mencintai jika tidak bisa memiliki ? "Cinta itu saling memiliki dan harus memiliki"




7 comments:

  1. hayooo,, siapa itu hee???
    biar tak bilangin ma dia, hahha

    ReplyDelete
  2. gosah dibilangin, mungkin orangnya udah tau kok.
    wkwkwkwkw :D

    ReplyDelete
  3. maksudnya?
    serius lagi lola pung, hahhaa

    ReplyDelete
  4. hahahhaha, udah udah..
    bukan lola, tapi emang faktor umur makanya susah mikir :p

    ReplyDelete
  5. loh kok gitu seorang penulis,
    ga bole ngejek ngejek, pantang !

    ReplyDelete
  6. hahahahha, maap buk pohan mangga , saya khilaf
    tapi itu kan bukan ngejek, itu fakta pung

    ReplyDelete
  7. baik saya maafkan anda pak kurus,-
    jangan diulangi lagi ya

    ReplyDelete